Narayana telah resmi mempersunting Jembawati dan Rukmini, kini sedang menjalin cinta dengan Setyaboma, Sekar Kedhaton Lesanpura, Putri Prabu Setyajid. Narayana dan Udawa seletah berguru kepada Begawan Padmanaba di Giri Purna selama 100 hari tidak boleh langsung pulang ke negeri Madura. Dalam pengembaraannya menyamar sebagai Raksasa berkat ajaran ajian Kala Mercu. Panyamarannya terbuka kedognya oleh Permadi.
Di Negeri Dwarawati Purwa ada seorang raja bernama Menarisinga. Sang Raja mabuk cinta dengan Dewi Setyaboma. Untuk mewujudkan niatnya, Sang Raja utusan adiknya: Singa Mulangjaya melamar Setyaboma ke Lesanpura. Prabu Setyajid menolak lamaran tersebut, dengan kesaktiannya Singa Mulangjaya berhasil menculik Setyaboma dan ditempatkan ke dalam Gedong Baja. Pihak Lesanpura tidak dapat mengatasi kekuatan Dwarawati Purwa. Prabu Setyajid mengutus Setyaki mencari bantuan kepada Raden Narayana untuk membebaskan Setyaboma yang ditawan Prabu Menarisinga. Narayana dengan senang hati menerima tugas tersebut, Permadi tidak ketinggalan ikut ambil bagian dan mendahului menyerang Dwarawati Purwa.
Sebelum menjalankan tugas tersebut Narayana lebih dahulu menyempatkan waktu untuk menengok kedua istrinya di Banjar Patoman, juga menghadap kakaknya: Baladewa di Negeri Madura untuk mohon doa restu akan mencari kebahagiaan hidup dengan usaha sendiri. Negeri Madura sepenuhnya diserahkan kepada Baladewa. Baladewa salah paham pada pernyataan Narayana, terjadi ‘miss komunikasi’ .
Narayana bersama Jembawati, Rukmini dan Udawa berniat membedah negeri Dwarawati Purwa untuk membebaskan Setyaboma dari tangan Prabu Menarisinga. Berkat bantuan Permadi, Narayana berhasil menaklukkan Raja Dwarawati Purwa. Singa Mulangjaya kalah tanding dengan Setyaki, mati oleh pusaka Gada Wesi Kuning. Akhirnya sukma Singa Mulangjaya menyatu, menambah kekuatan pada tubuh Setyaki, dan namanya diabadikan oleh Setyaki. Patih Kresnengkara mati ditangan Udawa, sukma Kresnengkara menyatu menambah kekuatan pada tubuh Udawa. Nama Kresnengkara diabadikan oleh Udawa. Dwarawati Purwa jatuh ditangan Narayana. Kerabat Lesanpura merasa lega terbebasnya Setyaboma dari tangan Menarisinga, kemudian secara resmi Narayana dipertemukan dengan Setyaboma. Raden Kilatmaka, adik Menarisinga menyerahkan diri pada Narayana, dan ditetapkan menjadi Adipati di Parang Garuda. Baladewa merasa bangga atas keberhasilan Narayana dan menyatakan permohonan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Dengan besar hati Narayana mengabulkan permohonan maaf Baladewa. Sang Hyang Narada datang membawa titah dari Kahayangan untuk mengukuhkan Jumenengan Narayana sebagai Raja Dwarawati Purwa dan mengenakan Busana Keprabon Prabu Menarisinga dengan gelar Prabu Kresna, didampingi dengan ketiga istrinya memakai seragam busana Kebesaran Permaisuri Raja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar